Melubangi Piston, Agar Putaran Mesin Lebih Ringan
Di Grup Facebook
MOTOR Plus Rider, Bro Zabar menanyakan soal melubangi piston. Siswa SMK Negeri
4 Purworejo itu kepingin tahu bagaimana kalau dipakai harian.
Apakah resikonya?
Dijawab Zaenudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor di Poris Paradise, Tangerang, Banten. Mekanik kawakan ini mengaku sering melubangi piston sejak era mesin 2-tak untuk balap. Kalau untuk balap, piston dilubangi selain untuk pelumasan juga untuk memperingan putaran mesin. Agar rpm mesin lebih mudah naiknnya. Berlaku untuk mesin 2-tak ataupun 4-tak.
Dijawab Zaenudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor di Poris Paradise, Tangerang, Banten. Mekanik kawakan ini mengaku sering melubangi piston sejak era mesin 2-tak untuk balap. Kalau untuk balap, piston dilubangi selain untuk pelumasan juga untuk memperingan putaran mesin. Agar rpm mesin lebih mudah naiknnya. Berlaku untuk mesin 2-tak ataupun 4-tak.
Di piston 4-tak standar, lubang-lubang kecil terdapat di got atau alur ring
oli. Pelumas yang disapu bersih oleh ring akan digiring menuju lubang. Jadinya
oli yang masuk melalui lubang seher akan kembali menuju ruang karter. Membuat
oli tidak tertahan di alur ring ketiga.
Nah,
kalau di motor balap, lubang pelumas bisa dibikin lubang tambahan. Biasanya di
badan seher. Bukan saja pelumas yang akan masuk melalui lubang ini, tapi di
motor balap sekaligus untuk mengurangi gesekan. Jadinya putaran mesin lebih
ringan.
Menurut
Bang Jay, di motor balap lebih ektrem lagi. Seher tidak hanya dilubangi, tapi
dipapas abis. Yang kena papas bagian pantat seher. Meniru piston racing yang
ukurannya lebih pendek. Fungsinya ganda, selain jadi ringan tapi gesekan dengan
silinder jadi kecil.
Namun
aksi papas pantat seher kebanyakan dipakai di motor balap liar. Karena kalau
dipakai di motor harian berisiko. Dipapas akan menimbulkan suara kasar. Selain
itu juga tidak tahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar