Lihat deh sokbreker
belakang kelas Bebek Modifikasi Junior dan Senior di kejurnas grasstrack tahun
ini. Seperti pelangi, merah-kuning-hijau di langit biru. Wuiiis salah tuh,
suspensi belakang di dua kelas itu bukan sekadar pelangi. Perbedaan warna
mengarah perbedaan aplikasi teknologi yang dibawa. Harga pun di rentang
berbeda.
Lihat sendiri foto di atas dua
suspensi belakang yang sangat diandalkan di balapan cakar tanah. Merek kedua
sokbreker itu KYB dengan warna merah dan biru.
Sepintas hanya kelir saja yang
membedakannya. Tapi, ada yang jadi pembeda dan penting untuk dilacak, terutama
bagi para pemain baru balapan cakar tanah. Jangan asal beli, tapi bingung
nyetingnya. Akhirnya buang-buang duit tuh.
Hitungannya KYB biru lebih
dikenal duluan di balapan cakar tanah. KYB biru banyak dipakai tim-tim pabrikan
era dulu. Alternatifnya saat itu yang lebih terjangkau menggunakan sokbreker
belakang Honda Win.
“Harganya jelas berbeda. Yang
merah lebih mahal dibanding biru. Harga yang biru aja paling murah Rp 5 juta.
Apalagi yang merah, lebih dari Rp 5 juta,” beber Hanny Hanjaya, pemilik tim
Hanjaya HM1 Exhaust, Lampung.
Hanny sendiri lebih memilih
sokbreker KYB yang berkelir biru. Bukan mau disebut seperti langit yang biru,
tapi ada kelebihan yang dimiliki KYB biru. “KYB biru lebih gampang nyetingnya,”
kata Hanjaya yang timnya termasuk disegani untuk Kejurnas Grasstrack Region 1,
Sumatera.
Kenapa bisa lebih mudah nyeting
KYB biru? Ini menyangkut teknologi aplikasi adjuster. KYB biru hanya bisa
diseting reboundnya alias pantulan balik per saat motor dikasih beban.
Posisi penyetel rebound KYB biru ada di
bagian bawah. Pembalap dan mekanik bisa menyetel langsung pantulan balik
suspensi seandainya merasa kurang pas.
“Jadinya lebih gampang.
Pembalap yang enggak sensitif jadi mudah nyettingnya. Bisa dibilang KYB biru
menolong untuk pembalap yang hitungan masih pemula,” ulas Akbar Taufan dari tim
Cargloss AHRS 86 Tech Swallow Try Ink, Jawa Tengah, yang juga jago merancang dan
membuat rangka grasstrack.
Benar kata Akbar, adjuster
rebound enggak bikin pusing pembalap. Patokannya hanya satu, mau pantulannya
lebih cepat atau lambat.
Untuk pemula grasstrack,
lebih banyak bagaimana merasakan pantulan sokbreker waktu motor dipakai. Lebih
dari itu tahapnya sudah masuk ke grasstracker senior.
Tapi, KYB merah punya
teknologi aplikasi yang melengkapi KYB biru. KYB merah enggak cuma punya
pengeset rebound, tapi juga adjuster compression alias tingkat kekerasan saat
sokbreker turun.
“Sebenarnya lebih enak yang
KYB merah. Ini sesuai kebutuhan pembalap,” timpal F. Chimon, andalan MPS Honda
Banten KYT IRC AHRS, Pandeglang, Banten.
Memang, kalau menggunakan
KYB merah pembalap harus punya kemampuan feeling yang tajam untuk kaki-kaki.
Dia harus bisa merasakan bagaimana per sokbreker turun saat motor masuk dan
keluar tikungan. Setelah itu merasakan lagi bagaimana spring suspensi naik.
Artinya, kemampuan dua
feeling yang harus dipunyai pembalap waktu pakai KYB merah. Semakin banyak
mengasah feeling kaki-kaki belakang, semakin sensitif merasakan perubahan yang
terjadi dengan kondisi trek yang berbeda. Tentunya ini juga wajib didukung
kemampuan mekanik yang paham soal sokbreker.
Memang, hitung teknis KYB
merahlah yang masuk kategori suspensi belakang sempurna. Teknologi sokbreker
seperti KYB merah yang memang dipakai untuk motor-motor balap SE.
Di sinilah perbandingannya,
antara KYB biru dan merah. Teknologi aplikasi yang digunakan kedua suspensi
belakang itu memang berbeda. Perbedaan inilah yang so pasti membedakan harga.
“Tapi, seandainya pembalapnya
enggak sensitif, agak susah juga. Pakai KYB biru saja sudah cukup,” kata
Chimon, Juara Nasional Grasstrack 2011.
Karena kedua sokbreker
belakang itu harganya selangit, enggak heran tim-tim grasstrack yang berkantong
tebal aja yang sanggup membelinya. Itu pun barangnya enggak semudah ditemui
seperti layaknya sokbreker belakang untuk road race. (Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar